Selasa, 19 Januari 2010

Ma’rifatul Jin (Berkenalan dengan Jin)

Oleh: Hasan Bishri, Lc. (Praktisi Ruqyah Syar’iyyah di Klinik Ghoib. 021-380 2239, 7037 4645

Bismillah wal Hamdulillah, was sholatu was salamu ‘ala Rosulillah. Amma ba’du.

Muqoddimah
Jin adalah makhluk ghoib yang keberadaannya tersembunyi, tidak terlihat oleh mata kita. Sesuai dengan nama yang telah diberikan Allah kepadanya, yaitu Jin. Yang berasal dari kata, “Janna-Yajunnu“ yang artinya tersembunyi atau tertutup. Sehingga jika kita mau berkenalan dengan mereka, kita perlu perantara penghubung (mediator). Dan dalam masalah seperti ini tidak ada penghubung yang paling tepat, selain Rasulullah.
Allah telah berfirman, “(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghib, Maka dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya”. (QS. Al-Jin: 26-27).

Urgensi Ma‘rifatul Jin
Menambah Pengagungan kita kepada Allah
Memposisikan Jin dalam kehidupan kita secara proporsional
Terhindar dari informasi yang menyesatkan
Selamat dari tipudaya syetan
Keimanan kita terhadap yang ghoib tidak salah

Eksistensi Jin
Allah telah berfirman, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat: 56).
Di ayat lain, “Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia Telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al-An’am: 130).
Di surat lain, “Dan (Ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan Telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.” (QS. Al-Ahqof: 29).

Idiologi Jin
Allah berfirman, “Dan Sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. barangsiapa yang yang taat, Maka mereka itu benar-benar Telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, Maka mereka menjadi kayu api bagi neraka jahannam.” (QS. Al-Jin: 14-15).
Allah telah berfirman, “Dan Sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (QS. Al-Jin: 11).

Iblis termasuk Jin
Allah berfirman, “Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam, Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, lalu ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Kahfi: 50).
Hasan al-Bashri dan Imam Szafi‘i berkata, “Iblis adalah nenek moyang jin, sebagaimana Adam nenek moyang manusia. Ia bukan termasuk malaikat.“

Ifrit dan Syetan termasuk Jin?
Allah berfirman, “Berkata 'Ifrit dari golongan jin: ‘Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgahsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya’.” (QS. An-Naml: 39).
Allah berfirman, “Dan Demikianlah kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (QS. Al-An’am: 112).

Makanan Jin
Rasulullah bersabda, “Apabila kalian makan, hendaklah makan dengan tangan kanannya. Dan apabila minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena syetan jika makan dan minum mereka menggunakan tangan kiri. ” (HR. Muslim).
Ibnu Mas‘ud berkata, Rasulullah bersabda kepada sekelompok jin, “Bagi kalian, setiap tulang yang jatuh di tangan kalian yang dibacakan nama Allah padanya lebih lezat daripada daging.” (HR. Muslim).

Jin Bisa Mati
Rasulullah berkata dalam do‘anya, “Aku berlindung kepada Kemuliaan-Mu yang mana tiada Tuhan selain Engkau, yang tidak akan mati sedangkan jin dan manusia akan mati. ” (HR. Bukhari, no. 6835 dari Ibnu Abbas).
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya di Madinah ini ada sekelompok jin yang telah masuk Islam. Barangsiapa yang melihat satu dari Awamir tersebut, maka usirlah sebanyak tiga kali. Setelah itu, jika masih nampak lagi, maka bunuhlah karena ia adalah jin kafir (syetan).” (HR. Muslim, no. 4151).
Allah berfirman: "Apa yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Iblis menjawab, “Aku lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena tidak sepatutnya kamu menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.“ (QS. Al-A’raf: 12-15).

Jin Bisa Dilihat Manusia?
Allah berfirman, “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia tAllah menegaskan, “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia Telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami Telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf: 27).
Rasulullah bersabda, “Jika kalian mendengar lolongan anjing dan ringkikan kuda di malam hari, maka berlindunglah kepada Allah. Karena mereka sedang melihat apa yang tidak kalian lihat.” (HR. Abu Daud).
Imam Syafi’i rahimahulloh berkata, “Barangsiapa yang mengaku dirinya bisa melihat jin (dalam bentuk aslinya), maka kami tolak kesaksiannya kecuali kalau dia seorang nabi.” (Kitab Fathul Bari: 4/ 489).

Jin Bisa Menampakkan Diri
Rasulullah bersabda, “Ular-ular itu adalah bentuk kutukan jin, sebagaimana kaum bani Israil yang telah dikutuk Allah menjadi kera-kera dan babi-babi.” (HR. Ibnu Hibban dan Tharani dan dishahihkan Syekh al-Albani, no. 1824).
Cerita tentang penampakan jin disampaikan ke Umar bin Khattab, dia berkata, “Sesungguhnya seseorang tidak bisa merubah bentuk dari bentuk asli ia diciptakan Allah menjadi bentuk yang lain, tapi mereka punya tukang-tukang sihir seperti tukang-tukang sihir kalian. Apabila kalian melihat penampakan mereka, maka kumandangkanlah adzan.“ (HR. Ibnu Abi Szaibah, dan Imam Ibnu Hajar menyatakan sanadnya shahih/ Kitab Fathul Bari: 6: 344).
Syekh Ibnu Taimiyah rahimahulloh berkata, “Jin itu bisa berubah bentuk menjadi bentuk manusia, hewan seperti ular, kalajengking, onta, sapi, kambing, kuda, bighal, keledai, burung dan yang lainnya. (Kitab Risalah Jin: 32).

Singgasana Jin
Jabir bin Abdullah berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya singgahsana Iblis itu di lautan, dari situ ia mengutus balatentaranya untuk menggoda manusia. Tentara yang paling tinggi derajatnya di sisinya adalah yang paling dahsyat godaannya.” (HR. Muslim, no. 5031).
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya kamar kecil ini dihuni jin. Jika kalian masuk toilet, maka bacalah do’a; ‘Ya Allah, sesungguhnza aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan syetan laki-laki dan syetan perempuan’.” (HR. Abu Daud dan Ahmad, dari Zaid bin Arqom).

Jin Bisa Merasuki Manusia
Allah berfirman, “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (QS. Al-Baqarah: 275).
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya syetan mengalir dalam diri anak Adam melalui peredaran darah.” (HR. Muslim).

Cara Menghalau Gangguan Jin
Allah berfirman, “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syetan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 200).
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya syetan akan kabur dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah.” (HR. Muslim).

Penutup
Allah berfirman, “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan kami Telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al-Hijr: 26-27).

sumber : http://majalahghoib.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar